#1 - PULANG

Di suatu sore, seperti biasanya setelah penat dikumpulkan,
aku pulang saat langkah kaki tak lagi memiliki tujuan, dan
rumah tak pernah lagi kutemukan, aku melewati jalan yang
biasa kita lalui. yah kita, sebab dahulu kita terlalu mengagungkan
kata itu.

"Di mana dirimu?", tanyaku lirih.

Ternyata jalan tak pernah sepi dan aku masih terus mencari
dirimu. Pada setiap alunan tawa, setiap irama kaki, setiap
lekuk senyum, dan setiap wajah letih di sudut-sudut kota,
dan di sela-sela riuh ramainya orang-orang.

Namun pulang, tak pernah lagi kutemui. Dirimu adalah
rumah kedua bagiku. Tempatku menetap, tempatku
merebahkan lelah, berkeluh kesah tanpa harus menyimpan
resah. Jika tak lagi kutemukan rumah pertamaku. lalu, pada
apa lagi aku harus mengatakan pulang jika bukan pada
dirimu?. Aku masih mencari dirimu.

Izinkan saya pulang.


Nazri, Pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namamu

Berkemas, Bergegas, Berbahagialah.

Menjadi Angin