Berkemas, Bergegas, Berbahagialah.

 


Pada kopi berseduhkan gula,

Yang beradu sengit dalam pahitnya.


Berkemaslah.


Saat harapan berwujudkan cita,

Menguap menjelma angan bersama pelita,

Masa lalu yang tak lagi ingin bercerita,

Yang akan datang menjadi buta,

Dan kau yang kuat walau terguyur derita,


Bergegaslah.


Sudah saatnya bergerak,

Walau kaki telah menjadi kerak,

Pikiran dan hati yang telah lama berjarak,

Namun raga telah ingin beranjak.

Sudah saatnya membuang lelah,

Pada hidup yang dipenuhi resah,

Membuangnya jauh ke entah-berentah,

Bersama apa yang kau sebut keluh kesah.


Sudah saatnya pergi,

Membawa kecewa yang telah memenuhi hati,

Mengukirnya sebagai sebuah prasasti,

Yang bila kau rindu suatu hari nanti,

Memaknainya sebagai sesuatu yang sangat berarti.


Pergilah.


Hidup hanyalah sekali,

Juga kesempatan tak datang dua kali,

Apakah kau ingin jatuh berulang kali?,

Atau kecewa berkali-kali?,


Hatimu juga layak dicintai.

Maka berbahagialah!.


-Tssahh, Berkemas, bergegas, Berbahagialah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namamu

Menjadi Angin