Ada Yang
Ada Yang
Aku berjalan di bawah
terik, saat semua senyum menyatu dalam pelik.
Di sana, saat matahari
menggantung di langit.
Semua orang sibuk
beradu sengit.
Peduli?, Itu hanya kata
yang membelit.
Terucap di mulut, namun
sebenarnya tak pernah ada.
Orang-orang berlalu
lalang, tenggelam dalam dunianya.
Ada yang mencari
dirinya sendiri, ada yang lari bersembunyi,
Ada yang menengadah
congkak dengan segala puja-puji,
Ada yang berebut
mencari eksistensi, ada yang diam ditundukkan dunia,
Ada yang mati dalam
tekanan, ada yang gelisah dalam penyesalan,
dan Ada yang hidup
dalam kepura-puraan.
Orang-orang seakan
berkumpul, mewakili setiap keresahan.
Apa yang mereka
pertaruhkan hari ini?,
Mati untuk hidup atau
hidup untuk mati?,
Lantas mengapa mereka
tak pernah pandai bersyukur?.
Jika hidup adalah
tentang mencari bahagia,
Tak cukupkah dengan menghargai
diri sendiri?.
Berterima kasih pada
diri sendiri yang telah setia
Walau lelah selalu
datang menghampiri.
Saat semua orang sibuk
menjadi seperti yang orang lain inginkan,
Tak cukupkah menjadi
diri sendiri?.
Orang-orang masih berlalu
lalang, merasa dirinya yang paling benar,
Lalu bertingkah layaknya
yang paling peduli.
Entahlah, aku hanya
ingin diam dan memperhatikan,
Seperti inikah semesta
bekerja?.
-Tsaahh, Ada yang
Komentar
Posting Komentar